IMF memprediksi ekonomi dunia bakal menyusut 4,4 persen pada tahun ini, penurunan terburuk sejak 1930. Lembaga donor internasional ini meyakini ekonomi dunia mulai terdongkrak 5,2 persen pada tahun depan meski pemulihan tidak berjalan secara merata.
Selain China, aktivitas ekonomi pada tahun depan akan berjalan lebih lambat dibandingkan tahun lalu di sebagian besar negara maju.
Saat ini, IMF menyatakan peningkatan ekonomi di beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa menunjukkan penguatan dibandingkan estimasi, meski harus kehilangan jutaan lapangan pekerjaan.
Namun, IMF mengingatkan bahwa efek pandemi akan melukai masa depan pemulihan ekonomi misalnya menghambat aktivitas pendidikan dan memperdalam kesenjangan ekonomi.
Baca: Temui IMF dan Bank Dunia di Amerika Serikat, Luhut Bahas Omnibus Law