TEMPO.CO, Jakarta – Para penyedia jasa perjalanan mengembangkan layanan wisata alam bertema petualangan yang belakangan menjadi tren. Sekretaris Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Pauline Suharno, mengatakan model wisata tersebut cocok untuk era pandemi Covid-19, saat pelancong cenderung menghindari objek wisata ramai. Berbagai asosisasi agen akhirnya menggelar konsolidasi secara virtual untuk mempertemukan operator perjalanan dengan penyedia paket adventure.
“Jadi anggota kami punya lebih banyak segmen layanan yang bisa didagangkan ke wisatawan domestik,” ucapnya kepada Tempo, Senin 16 November 2020.
Astindo yang beranggotakan lebih dari 9.500 agen entitas maupun perorangan, kata Pauline, sudah mengadakan tiga sesi travel mart atau pertemuan antar pebisnis wisata pada September dan Oktober lalu.
Asosiasi menggandeng Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) yang menaungi seluruh asosiasi penyedia wisata alam di Indonesia. Alhasil, para penyedia tur bisa menjalin kerjasama bisnis dengan operator wisata selam, pendakian, paralayang, dan sebagainya. “Jadi kami bisa mendongrak promosi paket itu,” tuturnya.
Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik (Pacific Asia Travel Association/PATA) pun mengadakan kegiatan serupa pada 12 dan 13 November lalu, diikuti belasan asosiasi wisata dari Indonesia, termasuk Astindo. Chief Executive Officer PATA Indonesia, Poernomo Siswoprasetijo, mengatakan organisasinya berupaya membangkitkan dunia wisata melalui berbagai kegiatan online.