TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan entitasnya akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) sebelum dana pinjaman dari pemerintah cair.
“Pada 20 November kami akan gelar RUPSLB,” ujar Irfan saat dihubungi pada Kamis, 12 November 2020.
Menurut Irfan, RUPSLB akan membahas alokasi dana pinjaman. Ia memastikan rapat juga akan dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. “Setelah itu (RUPSLB), baru proses pencairannya,” ucap Irfan.
Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan pinjaman pemerintah untuk BUMN mulai cair pada bulan ini. Pencairan paling lambat direalisasikan pada pekan ketiga November.
“Proyeksi pencairan pinjaman PT Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel, dan PTPN (cair) pada minggu ketiga November,” kata Sri Mulyani.
Selain Garuda, Krakatau Steel, dan PTPN, Kementerian Keuangan bakal memberikan pinjaman kepda PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) dan Perum Perumnas. Bantuan untuk dua perusahaan pelat merah ini cair lebih cepat, yakni pada pekan kedua November.
Bantuan yang dikucurkan ini bersifat pinjaman indirect support atau tidak langsung dengan skema special mission vehicle (SMV). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), total pinjaman yang disiapkan untuk lima korporasi mencapai Rp 19,65 triliun.
Secara rinci, Garuda bakal memperoleh pinjaman sebesar Rp 8,5 triliun. Kemudian KAI sebesar Rp 3,5 triliun; PTPN senilai Rp 4 triliun; Krakatau Steel sebesar Rp 3 triliun; dan Perum Perumnas sebanyak Rp 650 miliar.
Baca: Kerap Rugi, Bagaimana Keuangan Garuda dalam 5 Tahun Terakhir?