TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pinjaman pemerintah untuk BUMN mulai cair pada bulan ini. Pencairan paling lambat direalisasikan pada pekan ketiga November atau pekan depan.
“Proyeksi pencairan pinjaman PT Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel , dan PTPN (cair) pada minggu ketiga November,” kata Sri Mulyani dalam paparannya di Komisi XI DPR, kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 12 November 2020.
Selain Garuda, Krakatau Steel, dan PTPN, Kementerian Keuangan bakal memberikan pinjaman kepda PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) dan Perum Perumnas. Bantuan untuk dua perusahaan pelat merah ini cair lebih cepat, yakni pada pekan kedua November.
Bantuan yang dikucurkan ini bersifat pinjaman indirect support atau tidak langsung dengan skema special mission vehicle (SMV). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), total pinjaman yang disiapkan untuk lima korporasi mencapai Rp 19,65 triliun.
Secara rinci, Garuda bakal memperoleh pinjaman sebesar Rp 8,5 triliun. Kemudian KAI sebesar Rp 3,5 triliun; PTPN senilai Rp 4 triliun; Krakatau Steel sebesar Rp 3 triliun; dan Perum Perumnas sebanyak Rp 650 miliar.
Di samping menjamin pencairan untuk pinjaman BUMN, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan menuntaskan realisasi pemberian penyertaan modal negara (PMN) kepada perusahaan pelat merah lainnya. “PMN sudah ont track dan sudah dalam proses, akan terealisasi pada bulan ini,” ucapnya.
Sebanyak empat entitas akan menerima PMN, yakni PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yang memperoleh dana Rp 4 triliun; PT Hutama Karya (Persero) yang memperoleh Rp 7,5 triliun; PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebesar Rp 1,5 triliun; dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC akan menerima dana sebesar Rp 500 miliar. Di samping empat perusahaan itu, pemerintah memberikan dana PMN untuk holding BUMN farmasi sebesar RP 2 triliun.
Baca: Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Tidak Boleh Hanya Bergantung pada APBN