TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 pada Kamis, 5 November 2020, pukul 11.00 WIB. Ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini dipastikan memasuki fase resesi karena secara dua kuartal berturut-turut mencatat pertumbuhan negatif.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memproyeksikan ekonomi kuartal III/2020 akan tercatat minus 3,09 persen yoy. "Triwulan III diproyeksikan hampir semua sektor negatif, kecuali konsumsi pemerintah," katanya kepada Bisnis, Selasa 4 November 2020.
Menurutnya, salah satu sektor yang memegang porsi terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia, yaitu konsumsi rumah tangga, masih akan terkontraksi dalam karena daya beli yang tertekan akibat pandemi Covid-19, sebaliknya ekonomi akan lebih terdorong oleh sektor konsumsi pemerintah.
Senada, Danareksa Research Institute memperkirakan ekonomi Indonesia kuartal III akan terkontraksi pada kisaran -2,48 persen, pendorong utama yaitu pengeluaran pemerintah, khususnya yang terkait dengan belanja program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Chief Economist Danareksa Research Institute Moekti P. Soejachmoen mengatakan konsumsi rumah tangga pada kuartal III akan tumbuh positif 0,85 persen jika dibandingkan dengan kuartal II. Namun jika dibandingkan secara tahunan, konsumsi rumah tangga masih akan terkontraksi -9,64 persen yoy.