Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi diproyeksikan tumbuh 14,88 persen secara kuartalan. Secara tahunan, masih terkontraksi -24,90 persen yoy. Lebih lanjut, pertumbuhan ekspor dan impor juga diperkirakan belum membaik secara signifikan.
"Pemulihan ekonomi akan bergantung pada keyakinan masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti sebelum pandemi, ketersediaan vaksin Covid-19 yang aman, dan implementasi program PEN yang efektif," kata Moekti.
Di sisi lain, Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi memprediksi kontraksi ekonomi pada kuartal III akan lebih dalam dari proyeksi pemerintah.
"IKS memperkirakan angka tahunan [yoy] pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 3/2020 sebesar -4,5 persen," katanya.
Namun secara kuartalan, Eric mengatakan ekonomi Indonesia akan tumbuh positif pada kisaran 4 persen. Pertumbuhan ini menurutnya terutama disebabkan oleh pembukaan kembali sektor-sektor perekonomian secara bertahap pada periode tersebut.
Baca: Pemerintah Diminta Antisipasi Dampak Resesi bagi UKM dan Pekerja Pabrik