TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu Amerika Serikat sedang berlangsung sampai hari ini, Rabu, 4 November 2017. Dua kandidat bertemu yaitu inkumben Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden dari Partai Demokrat.
Pemilu kali ini akan menetukan apakah Trump berlanjut menjadi presiden dua periode atau tidak. Sampai sekarang, Ia sudah memimpin Amerika Serikat hampir empat tahun masa jabatan, sejak dilantik 20 Januari 2020.
Terlepas dari itu, selama hampir sempat tahun terakhir, ada sejumlah tren yang bisa dicatat selama empat tahun Trump dan hubungannya dengan Indonesia. Mulaii dari kinerja perdagangan, investasi, hingga kebijakan luar negeri bidang ekonomi yang bisa dicatat
1. Selalu Surplus
Dalam dua tahun pertama Trump, 2018 dan 2019, perdagangan Indonesia dan Amerika selalu surplus. Berdasarkan data Kementerian Perdagangann, dalam dua tahun tersebut, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika, masing-masing US$ 17,6 miliar dan US$ 17,8 miliar (kedua setelah Cina).
Sementara, impor non-migas masing-masing US$ 9,1 miliar dan US$ 9,4 miliar (terbesar ke lima). Sehingga, Indonesia mencatat surplus masing-masing, US$ 8,5 miliar dan US$ 8,4 miliar.
Januari sampai September 2020, ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat mencapai US$ 13,5 miliar dan impor US$ 5,5 miliar. Sehingga di masa pandemi Covid-19 ini, perdagangan Indonesia masih bisa surplus US$ 5 miliar.