TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) mencatat jumlah transaksi pendanaan untuk perusahaan rintisan atau startup mengalami penurunan di masa pendemi tahun ini. Nilai pendanaan pada triwulan III 2020 tercatat sebesar US$1,9 miliar atau setara Rp28 triliun dari 52 transaksi. Pada tahun lalu, pendanaan yang tersalurkan mencapai US$ 2,9 miliar atau setara dengan RP 42,46 triliun dari 113 transaksi. I
"Kami melihat masih ada optimisme di tengah pandemi karena industri ini diperkirakan secara makro masih sangat positif. Kalau ada angka penurunan itu terjadi lebih kepada penundaan daripada penurunan minat. Minat investor masih besar sekali," ujar Wakil Ketua I Amvesindo William Gozali dalam konferensi virtual, Senin 2 November 2020.
William mengatakan sejatinya selama tiga tahun terakhir jumlah transaksi mengalami kenaikan. Pada 2017, jumlah transaksi yang tercatat sebesar 67 transaksi dengan nilai US$ 2,9 miliar, dan pada 2018 jumlah transaksinya naik menjadi 71 transaksi dengan nilai US$ 1,4 miliar.
Adapun penurunan penilaian, ujar William, terjadi karena adanya siklus pendanaan. Dari transaksi pendanaan tersebut, lima pendanaan teratas diberikan kepada perusahaan layanan keuangan (teknologi finansial), software as a service, e-commerce, new retail, dan logistik.
"Industri teknologi mungkin usianya baru sekitar 10 tahun. Sektor e-commerce, tekfin, dan logistik (mendomonasi) karena pertumbuhan ini saling berkaitan. Kami melihat masih kuat dan terus berkembang ke sektor turunan lainnya," tutur William.