TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyampaikan sejumlah faktor yang akan mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan. Salah satunya yaitu perkembangan stimulus fiskal yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memulihkan ekonomi negaranya.
Hans mengatakan pekan depan, IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 5,063 sampai 5,001. "Kemudian resistance di level 5,135 sampai 5,182," kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, 25 Oktober 2020.
Hans mengatakan bahwa di antara berbagai faktor, yang paling banyak mendapat perhatian pelaku pasar adalah stimulus fiskal di AS ini. Sekarang, rencana penggelontoran stimulus Covid-19 ini masih maju mundur.
Menurut Hans, belum jelasnya kepastian soal stimulus ini akan mempengaruhi pergerakan di pasar saham. "Menurut kami peluang cukup kecil mengharapkan kesepakatan stimulus sebelum pemilu 3 November (Pemilu Amerika Serikat)," kata dia.
Kamis kemarin, Bursa Saham AS ditutup menguat. Penguatan ini terjadi seiring dengan perkembangan pembicaraan terkait stimulus tersebut. Walau saat ini, masih terjadi penolakan dari oposisi, Partai Demokrat, dan sejumlah anggota senat dari Partai Republik sendiri.
Juru bicara White House Alyssa Farah juga menyampaikan progres stimulus ini di hari yang sama. Ia menyampaikan pemerintah optimistis dengan perkembangan kesepakatan terkait stimulus ini.
Akan tetapi, penasehat ekonomi White House Larry Kudlow menilai masih ada sejumlah perbedaan dengan Partai Demokrat. "Ini tidak mungkin diselesaikan sebelum 3 November," kata dia, dikutip dari Reuters.
FAJAR PEBRIANTO I REUTERS