Sebelumnya diberitakan pandemi virus Corona telah menyebabkan jatuhnya 99 persen volume penumpang harian Cathay Pacific. Sebagian besar pesawatnya dilarang terbang sebagai tanggapan atas penutupan perbatasan dan aturan karantina.
"Kami telah mengambil setiap tindakan yang mungkin dilakukan untuk menghindari kehilangan pekerjaan hingga saat ini ... Sayangnya, kami tidak akan bertahan tanpa tindakan lebih lanjut," ujar CEO Cathay Augustus Tang Kin-wing dalam memo internal kepada 35.000 karyawan.
Dia mengatakan kebenaran yang pahit adalah bahwa maskapai penerbangan perlu secara fundamental merestrukturisasi untuk mengamankan masa depan perusahaan. "Ini adalah keputusan yang menyayat hati yang harus dibuat, dan saya benar-benar minta maaf," ungkapnya.
Sebagai bagian dari upayanya untuk menghemat uang, Cathay Pacific akan membatalkan kenaikan gaji pada tahun 2021, tidak membayar bonus diskresioner tahun ini, dan memperpanjang skema cuti yang belum dibayar untuk staf yang tidak terbang untuk menutupi keuangan di paruh pertama tahun depan.
Perusahaan mencatatkan rekor kerugian bersih HK$ 9,87 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini dan terus mengalami kerugian sebanyak HK$ 2 miliar sebulan terakhir. Pemangkasan pekerja akan mengurangi biaya yang dikeluarkan maskapai sebesar HK$ 500 juta per bulan pada tahun 2021.
Cathay Pacific sebelumnya memperoleh bailout HK$ 39 miliar pada bulan Juni lalu. Saat itu pemerintah Hong Kong menyumbang HK$ 27,3 miliar untuk paket penyelamatan untuk mencegah kehancuran perusahaan.
BISNIS
Baca: Cathay Pacific Diprediksi Telan Kerugian Terbesar dalam Sejarah