Setelah itu, Budi melanjutkan, pihaknya segera melakukan survei lapangan ke Republik Demokratrik Kongo. Kegiatan itu direncanakan awal November 2020 atau paling lambat awal 2021. “Kalau untuk perlengkapan sudah siap di INKA. Proyek ini dimulai tahun depan,” ujar dia.
CEO TSG Global Holdings Rubar Sandi mengatakan kerja sama antara Republik Demokratik Kongo dengan lima BUMN merupakan realisasi hubungan baik yang selama ini terjalin. “Saya sudah bertemu dengan perusahaan lain yang termasuk BUMN dan mengunjungi Republik Demokratik Kongo sebelumnya. Kerjasama ini merupakan bentuk kerjasama yang baik antara pemerintah Kongo dengan para BUMN di Indonesia,” ujar Rubar.
Ekspansi pengerjaan proyek ke Kongo itu menambah daftar panjang pekerjaan PT INKA di pasar luar negeri. Sebelumnya, perusahaan yang memiliki kantor pusat di Kota Madiun itu telah merampungkan 250 kereta pesanan Bangladesh pada awal Oktober 2020.
Proyek ekspor lain yang sedang dikerjakan PT INKA (Persero) saat ini antara lain tiga lokomotif dan 15 kereta commuter pesanan Filipina dengan nilai kontrak Rp363 miliar dan 31 train set LRT untuk PT KAI (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,9 triliun.
Baca: Bos PT INKA Beberkan Strategi Tembus Pasar Global: Pasang Harga di Bawah Cina