TEMPO.CO, Madiun - PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) kembali mendapat proyek transportasi kereta di luar negeri. Kali ini, proyek akan dikerjakan di Republik Demokratrik Kongo dan bakal dimulai tahun depan.
Pekerjaan dengan nilai kontrak US$ 11,8 miliar atau setara dengan Rp 173,77 triliun (kurs Rp 14.726 per dolar AS) itu untuk pembuatan sejumlah lokomotif, gerbong barang, KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik), dan KRL (Kereta Rel Listrik). Selain itu, perusahaan pelat merah itu juga menggarap pengadaan infrastruktur seperti pembangunan jalur kereta dengan panjang total mencapai 4.100 kilometer.
Pada tahap awal selama empat tahun ke depan, pembangunan jalur kereta ditargetkan sepanjang 580 kilometer. “Untuk pengerjaan infrastruktur perkeretaapian di sana kami mengajak beberapa BUMN karya di Indonesia,” kata Direktur PT INKA Budi Noviantoro, Rabu, 14 Oktober 2020.
BUMN lain yang dilibatkan dalam proyek berskala besar itu adalah PT Len Industri (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero). Kelimanya bersinergi dengan TSG Global Holding selaku pihak investor. Kerjasama sejumlah pihak itu telah ditandatangani di kantor PT INKA di Kota Madiun.