“Untuk tahap awal tersedia 20.000 vial dan masih dapat memenuhi demand jika diperlukan,” sambungnya.
Herry juga menyatakan bahwa pihaknya memprioritaskan modal kerja untuk membantu kebutuhan masyarakat sesuai dengan komitmen perseroan memerangi Covid-19.
Sebagai informasi, Desrem adalah obat antivirus yang mengandung 100 miligram Remdesivir dalam setiap vialnya. Remdesivir yang awalnya adalah obat untuk pasien Ebola telah teruji dapat menghambat replikasi virus Covid-19 di dalam tubuh.
Desrem merupakan obat antivirus yang diproduksi oleh Mylan atas lisensi dari Gilead Science Inc. Foster City, Amerika Serikat. Penggunaan obat ini juga sudah mendapatkan persetujuan dari Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan hanya diizinkan untuk penggunaan emergensi pada pasien Covid-19.
Berdasarkan surat yang disampaikan perseroan kepada Profesor/Dokter/Apoteker yang juga didapatkan Bisnis pada hari ini, disebutkan bahwa penggunaan obat ini hanya diperuntukkan bagi pasien di atas 12 tahun, memiliki berat badan 40 kilogram dan merupakan pasien Covid-19 yang dirawat inap di rumah sakit.