TEMPO Interaktif, Jakarta: Selain Indonesia, otoritas bursa yang menghentikan perdagangan karena indeks terjun bebas adalah Rusia, Ukraina, dan Rumania. Bursa yang terparah anjlok nilai sahamnya adalah Brasil dengan turun 22 persen selama sepekan ini, meski bursa tidak ditutup.
Hancurnya bursa di New York pada pekan ini merembet ke wilayah lain termasuk bursa yang sedang berkembang seperti Indonesia, Rusia, atau Brasil. Bahkan bursa di negara-negara Arab yang kaya minyak di Teluk Persia juga tidak kebal dari turunnya indeks.
Rusia menghentikan perdagangan setelah indeks MICEX anjlok 14 persen dalam setengah jam perdagangan pada Rabu (8/10) pagi. Indeks yang menjadi acuan, RTS, juga turun 11 persen. Rusia akan membuka kembali bursa pada Juma (10/10).
Pemerintah Ukraina menghentikan perdagangan saham setelah indeks terjun 11 persen dalam satu hari perdangan pada Selasa (7/10). Saham yang paling jatuh adalah bidang perbankan yang nilainya turun sampai 22-26 persen. Bidang lain yang terpukul adalah industri logam yang nilai sahamnya anjlok 13-16 persen.
Selain itu, mata uang mereka, hryvna yang biasanya kokoh, dalam dua pekan ini nilainya turun 20 persen dibanding dolar Amerika.
Rumania menghentikan aktivitas bursa setelah harga saham anjlok sampai 9,3 persen dalam satu jam perdagangan pada Rabu (8/10). Para pejabat menyatakan bursa akan dibuka lagi pada hari ini.
Indeks seluruh dunia memang beramai-ramai turun. Indeks Hang Seng di Hongkong, misalnya, turun 8,2 persen, terburuk dalam dua tahun ini.
Nurkhoiri/Telegraph/Earthtimes