TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro menganggap ada tren perbaikan dari proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 yang disebut akan memasuki resesi. Sebab, proyeksi ekonomi kuartal III 2020 lebih baik dari kuartal II 2020.
"Resesi itu kayak demam," kata Ari kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 23 September 2020.
Dia menganalogikan tren perbaikan ekonomi kuartal III dibanding kuartal II dengan orang demam. Awalnya, orang tersebut demam dengan suhu tubuhnya 40 derajat Celsius. Keesokan harinya, turun jadi 38 derajat Celsius. Menurut Ari, orang itu masih demam, tapi suhu tubuhnya sudah menurun. Kata Ari, analogi ini yang terjadi pada ekonomi Indonesia.
Selasa lalu, Sri Mulyani memproyeksikan ekonomi kuartal III 2020 bisa minus hingga 2,9 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan realisasi ekonomi di kuartal II yang minus 5,32 persen.
Menurut Ari, sejumlah variabel juga menunjukkan indikasi pemulihan ekonomi. Pertama, Purchasing Manufacturing Index (PMI) sudah naik dari posisi 48,6 menjadi 50,8. Indikator ini menunjukkan ekspansi karena menunjukkan pembelian kebutuhan produksi di pabrik di masa yang akan datang, bukan sekarang. "Jadi sudah ada ekspansi," kata Ari.
Kedua, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sudah meningkat dari 86,2 menjadi 86,9. Walau kenaikannya tipis, Ari mengatakan indikator ini menunjukkan masyarakat sudah mulai lebih banyak membeli beberapa kebutuhan harian mereka.