Perbedaan data pasien Covid-19 sebelumnya terjadi antara pemerintah pusat dan beberapa pemerintah daerah—misalnya, dengan Kota Semarang. Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 beberapa kali mengatakan jumlah kasus positif di kota itu mencapai 2.591 orang. Namun, dalam situs resmi covid-19 Kota Semarang, jumlah kasus positif pada hari yang sama hanya 507 orang.
Adanya perbedaan data juga sempat diungkapkan Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi. Beda data terjadi di Rumah Sakit Darurat Corona Wisma Atlet versi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Pak Menko berkoordinasi dengan Pak Anies terkait beberapa hal, seperti potensi dampak jika PSBB diperketat, dan juga perbedaan data pasien di Wisma Atlet yang dimiliki Pemprov dengan data resmi Satgas Covid-19,” kata Jodi, 10 September lalu, tanpa menyebut detail selisih angka yang dimaksud.
Adanya perbedaan data mendorong Luhut berencana meninjau langsung Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta.
Baca juga: Tangani Covid-19, Luhut Batasi Wisatawan Masuk Bali Selama Dua Pekan
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS