TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan potensi ekonomi dari sektor digital di Tanah Air mencapai US$ 133 miliar atau sekitar Rp 1.973 triliun (kurs Rp 14.837 per dolar AS). Oleh karena itu, ia mengatakan pemerintah akan terus mendorong revolusi industri 4.0.
"Potensi yang bisa tersedia di Indonesia di sektor digital sebesar US$ 133 miliar, untuk Asean US$ 300 miliar. Oleh karena itu revolusi industri 4.0 terus didorong dan diharapkan bisa jadi enabler pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Airlangga dalam siaran langsung, Selasa, 15 September 2020.
Airlangga mengatakan pemerintah terus mendorong adanya transformasi digital di Tanah Air. Transformasi ini pun diakselerasi seiring dengan adanya tekanan situasi akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data aksesibilitas masyarakat, Airlangga mengatakan jumlah penduduk yang mampu mengakses internet adalah 180 juta orang. Adapun pengguna internet aktif adalah 150 juta penduduk. Sementara 105 juta atau 39 persen adalah pengguna layanan online.
Secara sebaran infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi di wilayah daratan, layanan internet 4G telah mencakupi 49,33 persen wilayah di Tanah Air. Dari total 83.218 desa, 4G telah hadir di 70.670 desa atau 84,92 persen.
Ke depannya, Airlangga mengatakan pemerintah akan terus mendorong infrastruktur digital, salah satunya melalui perluasan 4G hingga mencakupi 12.548 desa yang belum terjangkau. "Terutama pada wilayah 3T, tertinggal, terdepan, terluar, yang ada sembilan ribu desa," ujar dia.
Berikutnya, satelit multifungsi SATRIA juga dipastikan akan mulai beroperasi pada 2023 sehingga mampu menjadi penyambung 150 ribu titik dari sekolah, pemerintah, fasilitas kesehatan, dan kementerian-lembaga.
“Berikutnya persiapan 5G di mana akan disiapkan bertahap dan uji coba prioritasnya di kawasan yang mau revolusi industri keempat atau kawasan industri terintegrasi” ujarnya.