Lalu, Senat Amerika Serikat yang juga dikabarkan melakukan pemblokiran RUU Partai Republik yang menyediakan stimulus fiskal senilai US$ 300 miliar untuk mengatasi krisis pandemi.
Berikutnya, saham teknologi Amerika Serikat yang masih mengalami tekanan turun, penurunan kelima dalam enam hari terakhir. Lalu, perbaikan data ekonomi mulai melambat setelah pelonggaran lockdown beberapa negara.
Tiga sentimen terakhir adalah isu British Exit (Brexit), rencana Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mempertahankan suku bunga, dan PSBB total di DKI Jakarta mulai 14 Septeber 2020. Salah satu yang paling jadi sorotan adalah PSBB di Jakarta.
Hans mengatakan pasar saham terlihat akan sangat berhati-hati memasuki PSBB kedua ini. Menurut dia, pasar peluang konsolidasi cenderung melemah di pekan depan dengan perkiraan support di level 4,878 sampai 4,712 dan resistance di level 5,084 sampai 5,256.
FAJAR PEBRIANTO