"Fasilitas seperti ini dapat diadakan dan dibangun dalam jangka waktu singkat [kurang dari 2 minggu photo 1-karena memanfaatkan container yang tinggal dipasang Air-con dan tangga)," kata Budi yang juga pemilik Bank BCA ini.
Budi Hartono juga menyuplik data yang ditampilkan oleh Our world in Data, salah satu organisasi terkemuka dalam hal Global Covid Reasearch. Data itu menunjukkan Indonesia, bersama Korea Selatan, Tiwan, Lithuania adalah negara-negara yang disebut berhasil meredam virus Corona.
Namun masih beberapa langkah perbaikan yang perlu dilakukan untuk mengendalikan laju peningkatan infeksi di Indonesia pada umumnya, dan DKI jakarta pada khususnya. Budi Hartono menyampaikan sedikitnya empat langkah perbaikan, yakni:
1. Penegakan aturan dan memberikan sanksi-sanksi atas tidak disiplinnya sebagian kecil masyarakat kita dalam kondisi new normal. Tugas untuk memberikan sanksi atau hukuman tersebut adalah tugas kepada daerah dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta. "Jadi jangan karena membesarnya jumlah kasus terinfeksi Covid-19 kemudian gubernur mengambil satu keputusan jalan pintas yang tidak menyelesaikan permasalahan sebenarnya," kata Budi.
2. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bersama-sama meningkatkan kapasitas isolasi masyarakat (contoh kontainer ber-AC di tanah kosong) sehingga tidak melebihi kapasitas maksimum ICU di Jakarta.
3. Pemerintah harus melaksanakan tugas dalam hal testing, isolasi, tracing dan treatment. Sejauh ini masih banyak kekurangan dalam hal isolasi dan contact tracing.
4. Perekonomian tetap harus dijaga sehingga aktivitas masyarakat yang menjadi motor perekonomian yang dapat terus menjaga kesinambungan kehidupan masyarakat kita hingga pandemi berakhir. Melaksanakan PSBB yang tidak efektif berpotensi melawan keinginan masyarakat yang menghendaki kehidupan new normal baru, hidup dengan pembatasan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan lain-lain.
"Masyarakat lebih takut kehilangan pekerjaan dan pendapatan serta kelaparan daripada ancaman penularan Covid-19," kata Budi Hartono.
Hal tersebut, kata Budi, ditunjukkan dalam hasil riset beberapa lembaga survei, misalnya lembaga survei Vox Populi, CPCS dan Indobarometer. "Di mana masyarakat rata-rata di atas 80 persen tidak menghendaki adanya PSBB kembali."
Bisnis mencoba menghubungi Arman W Hartono, anak dari Budi Hartono yang juga Wakil Direktur Utama BCA, tetapi tidak direspons. Begitu juga Staf Ahli Presiden Jokowi Dini Purwono juga tak membalas pesan singkat untuk meminta konfirmasi perihal surat tersebut.
Baca: Erwin Aksa: Jakarta Harus 40 Ribu Tes Covid-19 per Hari, Mesti Lockdown
Catatan koreksi:
Berita ini mengalami perubahan judul dan sebagian isi. Judul 'Viral, Orang Terkaya RI Budi Hartono Kirim Surat ke Jokowi Tolak PSBB' diubah menjadi 'Viral, Orang Terkaya RI Budi Hartono Kirim Surat ke Jokowi Terkait PSBB' pada pukul 11.09 WIB, Ahad, 13 September 2020.