TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok optimistis kinerja perusahaanya bisa membaik hingga akhir tahun ini. Sepanjang semester pertama 2020, Pertamina diketahui merugi hingga US$ 767,9 juta atau sekitar Rp 11 triliun (unaudited).
"Kami sedang kejar agar (Pertamina) tidak rugi dan laba bisa minimal sama (dengan 2019)," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini kepada Tempo di Jakarta, Kamis, 3 September 2020.
Untuk diketahui, Pertamina mencatakan laba bersih US$ 2,53 miliar sepanjang 2019. Sementara dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020, Pertamina sudah memasang target laba US$ 2,2 miliar hingga akhir tahun nanti.
Ahok pun juga optimistis Pertamina tetap bsa menjalankan tugas-tugas dari pemerintah dan menghasilkan keuntungan. Semua itu juga bisa dilakukan tidak dengan cara melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Empat hari lalu, Senin, 31 Agustus 2020, Pertamina telah dipanggil oleh Komisi Energi DPR. Dalam rapat ini, Direktur Keuangan Pertamina menuturkan ada tiga penyebab kerugian Rp 11 triliun tersebut.