Pinjaman ini dibagi dalam dua tahun. Untuk tahun 2020 ini, total pinjaman mencapai Rp 1,904 triliun yang akan digunakan untuk 110 kegiatan. Sementara pada 2021, total pinjaman mencapai Rp 2,098 triliun untuk 73 kegiatan.
Ratusan kegiatan ini tersebar dalam berbagai bentuk. Rinciannya yaitu: infrastruktur lingkungan (irigasi dan drainase), infrastruktur logistik (jalan dan jembatan), infrastrtuktur sosial (puskesmas, fasilitas kesehatan), perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), hinga penarataan kawasan khusus (alun-alun, destinasi wisata, creative center).
3. Dana Umat, Kredit Bank, sampai Obligasi Daerah
Di luar itu, Emil pun masih melihat ada sumber pembiayaan lain yang potensial. Mulai dari dana umat, kredit perbankan, Corporate Social Responsibility (CSR), sampai Obligasi Daerah.
Salah satu tindakan sudah dilakukan pada pinjaman bank. Di daerahnya, Emil punya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk alias Bank BJB. "Setelah sekian lama, baru tahun kemarin saya paksa proaktif untuk memberikan pinjaman ke daerah di Jawa Barat," kata dia.
Selama ini, Emil melihat Bank BJB terlalu fokus untuk memberikan kredit konsumer. Untuk itu, kini telah ada kredit khusus untuk infrastruktur daerah. Bank BJB pun kini mulai bisa menyediakan pinjaman untuk kabupaten dan kota di Jawa Barat, untuk pembangunan aspal, jalan, dan yang lainnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Proyek Infrastruktur Jawa Barat Butuh Rp 600 T