Iman menegaskan bahwa yang paling penting adalah melihat pertumbuhan ekonomi secara rata-rata pada tahun ini, apakah positif atau negatif di akhir 2020. "Kalau di triwulan III itu minus itu hanya konfirmasi saja. Realitasnya sekarang ini sudah resesi."
Senada dengan Iman, Ketua Center Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman pun mengatakan apabila meninjau per kuartal, agak sulit bagi Indonesia menghindari resesi pada tahun ini. Namun, pemerintah tetap harus memperbaiki dan meminimalisasi kondisi ini.
"Bukan karena sudah resesi lalu dibiarkan. Justru dorongan kebijakan fiskal yang selama ini sudah disiapkan pemerintah itu harus dioptimalkan dan diefektifkan," ujar Rizal.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 akan berada pada kisaran nol hingga minus 2 persen.
"Jadi untuk kuartal ketiga kita outlooknya adalah antara nol hingga negatif 2 persen. Kami lihat karena negatif 2 persen, tadi pergeseran dari pergerakan yang belum terlihat sangat sulit, meskipun ada beberapa yang sudah positif," ujar Sri Mulyani dalam konferensi video, Selasa, 25 Agustus 2020.