TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membukukan total laba bersih sebesar Rp10,2 triliun (konsolidasi) pada paruh pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangannya yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Rabu 19 Agustus 2020, perolehan laba tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang berjumlah Rp16,16 triliun.
Kondisi tersebut lantaran adanya tekanan di sisi pendapatan bunga dan beban bunga yang masih relatif stagnan. "Pendapatan bunga rupiah tercatat sebesar Rp54 triliun, turun dari periode sama tahun lalu Rp57 triliun, sedangkan beban bunga rupiah masih bertahan di kisaran Rp17 triliun," seperti dilansir dari Bisnis, Rabu 19 Agustus 2020.
Pendapatan nonbunga yang dibukukan emiten berkode saham BBRI ini mengalamai kenaikan terutama dari sisi peningkatan nilai wajar aset spot dan derivatif serta pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi. Selain itu ada juga pemulihan atas cadangan kerugikan penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp91,71 miliar.
Sementara itu, beban pencadangan tercatat Rp8,88 triliun, justru turun dari semester pertama tahun lalu Rp9,64 triliun. Selain itu, perseroan juga meningkatkan beban tenaga kerja menjadi Rp13,7 triliun dari periode sama tahun lalu Rp11,8 triliun.