Seperti diketahui, konsumsi rumah tangga lesu di -5,51 persen pada kuartal II/2020. Tetapi angka ini masih jauh lebih baik daripada kontraksi investasi yang mengalami kontraksi -8,61 persen.
Menurutnya, konsumsi akan bangkit kembali lebih kuat di paruh kedua dengan stimulus pemerintah. Dalam catatannya, Satria yakin pertumbuhan konsumsi rumah tangga dapat menyalip pertumbuhan investasi di sisa tahun ini.
"Bahkan jika pemerintah sukses mengesahkan Omnibus Law untuk investasi dan penciptaan lapangan kerja pada kuartal III/2020, dampaknya terhadap investasi dan pertumbuhan PDB tidak akan langsung terasa," kata Satria.
Sektor manufaktur, konstruksi, transportasi dan pergudangan, akomodasi, makanan dan minuman, serta jasa pada semester I/2020 memang lesu. Namun Satria yakin, perdagangan grosir, pertambangan dan teknologi informasi akan mengalami perbaikan pada semester II/2020.
BISNIS