TEMPO.CO, Jakarta - Dalamnya kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 yang mencapai 5,32 persen, membuat ekonom memprediksi bahwa kontraksi yang sama masih berpeluang terjadi pada kuartal III/2020.
Meski demikian, kontraksi pada kuartal depan diperkirakan akan lebih rendah dari kuartal II/2020. Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro memperkirakan, penurunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III akan berkurang menjadi sekitar -1 persen sampai dengan -2,9 persen saja.
"Sektor pertanian yang telah melewati puncak musim panen hampir tidak mungkin menopang ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat. Sektor komoditas yang bisa," ujar Satria dalam laporannya, Kamis 6 Agustus 2020.
Dia memproyeksikan, kombinasi dari potensi kenaikan di harga komoditas dan stimulus pemerintah seharusnya mampu mendongkrak daya beli. Kombinasi tersebut, lanjut Satria, dapat menutupi pertumbuhan investasi yang tertekan.