Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan bahwa investor sedang mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2020. Estimasi memperkirakan pertumbuhan negatif menjadi -4 persen secara year on year (yoy).
“Sehingga pelaku pasar melakukan aksi sell off pada pagi ini,” tuturnya.
Frankie mengatakan pelaku pasar seharusnya sudah memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan memburuk pada kuartal II/2020. Dengan demikian, pasar menurutnya tengah dalam fase pricing in.
“Dengan saat ini market di 4.950, seharusnya investor sudah boleh melakukan pembelian secara berkala dengan support kuat [IHSG] di area 4.800,” jelasnya.
Dia menambahkan realisasi kinerja emiten semester I/2020 juga berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Iklim pasar yang sedang tidak baik akibat Covid-19 membuat penurunan laba perusahaan bukan sesuatu yang mengherankan.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi selama Juli 2020 sebesar 0,10 persen month to month (mtm) dan inflasi tahunannya sebesar 1,54 persen year on year (yoy). Adapun, inflasi tahun kalender per Juli 2020 sebesar 0,98 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan deflasi ini masih jauh di bawah inflasi Juli 2019 sebesar 0,31 persen.