TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi, setelah bergerak di rentang 4.928,47 - 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000.
Sebanyak 401 saham terkoreksi, 54 saham menguat, dan 118 stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp10,49 triliun. Investor asing membukukan net sell senilai Rp1,45 triliun.
Sejumlah saham yang terpapar net sell asing paling besar ialah BBRI senilai Rp578 miliar, TLKM Rp265,6 miliar, dan ASII Rp141,3 miliar.
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengungkapkan tekanan pasar pada sesi pertama disebabkan perhatian mengenai potensi resesi di negara Asean termasuk Indonesia. Bursa mencatat sebanyak 79 saham terkena auto rejection bawah (ARB).
"[Penyebab tekanan pasar] concern mengenai potensi resesi di negara Asean termasuk Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, Senin 3 Agustus 2020.
Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hari ini.
Mengutip data World Economy Outlook dari IMF dan Bloomberg yang diolah Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 diperkirakan -3,1 persen. Adapun, negara tetangga seperti Singapuran dan Malaysia masing-masing kontraksi -6,8 persen dan -8 persen.