Lantas, apakah kondisi resesi yang dipredisi bakal terjadi akan separah krisis 1998? Faisal mencoba mengulas konsep resesi berdasarkan teori ekonomi. Menurutnya, hal itu tak terlepas dari siklus bisnis atau business cycle.
Artinya, perekonomian selalu bergerak dari puncak lalu turun ke palung atau titik terendah. Penurunan tersebut disebut resesi. Faisal menegaskan yang turun adalah pengeluaran (output) bukan pertumbuhan.
"Kita jangan bicara pertumbuhan mengalami penurunan dua triwulan berturut-turut dulu. Itu pemahaman umum yang tidak dilandasi teori kuat, walaupun tidak salah," ungkapnya.
Lebih lanjut, katanya, ekonomi dari titik terendah akan bergerak naik. Kondisi tersebut disebut fase pemulihan. Setelah mencapai puncak, ekonomi pasti akan mengalami penurunan.
Dia mengungkapkan periode dari peak menuju through disebut resesi. Secara garis besar, aktivtas ekonomi mengalami kemerosotan yang ditunjukkan oleh penurunan produk domestik bruto (PDB) riil. Indikator yang dilihat bukan semata-mata dari pertumbuhan.
"Saya coba analogikan dengan kue, kalau resesi kue tidak utuh lagi bulat, tetapi ada yang hilang dipotong. Kalau hilang 5 persen disebut resesi. Namun, jika kue yang hilang lebih dari dari 10 persen maka disebut resesi berat atau depresi," kata dia.