TEMPO.CO, Jakarta - Center for Strategic International Studies (CSIS) Indonesia meluncurkan dashboard khusus Covid-19. Lewat dashboard ini, publik bisa melihat langsung pola interaksi ekonomi dan kesehatan di tengah pandemi ini, baik di level nasional maupun daerah.
"Dashboard ini bermula dari inisiatif Departemen Ekonomi (CSIS) untuk mengukur kinerja pemerintah daerah provinsi," kata Direktur Eksekutif CSIS Indonesia Philips J. Vermonte dalam webinar pada Selasa, 27 Juli 2020.
Tim peneliti di CSIS ingin mengukur kinerja daerah dalam aspek ekonomi dan kesehatan publik. Apakah ekonomi kesehatan membaik lalu ekonomi juga ikut membaik. "Atau variasinya," kata Philips.
Di CSIS, mereka sudah mengumpulkan data ini sejak awal Covid-19 masuk ke Indonesia. Sehingga kini, mereka berinisiatif untuk membuka data ini agar bisa diakses publik dan diperbarui secara real time. Dashboard ini bisa diakses di alamat: covid19.csis.or.id.
Di dalamnya, tim CSIS telah menampilkan sejumlah data terkait kedua topik ini, kesehatan dan ekonomi. Salah satunya yaitu Matriks Keadaan Ekonomi dan Kesehatan.
Dalam matriks ini, ada empat kuadran yang bisa menunjukkan posisi suatu daerah. Sebagai contoh yaitu Jawa Timur, daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia.
Jawa Timur berada di kuadran II yang artinya ekonomi membaik, tapi kesehatan menurun. Beda dengan Nusa Tenggara Timur yang berada di kuadran I, artinya kesehatan dan ekonomi membaik.
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Regional Titik Anas menilai dashboard CSIS ini sebagai inovasi yang penting dalam kondisi saat ini. "Karena kita perlu bertindak cepat dan akurat," kata dia.
Keberadaan data yang akurat seperti di dashboard CSIS ini, kata dia, bisa mendukung upaya feedback loop di tengah Covid-19. "Karena kadang-kadang kebijakan perlu direvisi, mungkin dia sudah tidak relevan dengan situasi yang dihadapi, sehingga perlu adjustment," kata Titik.