"Cuma ada notifikasi di email tiap kali ada transaksi. Sampai suatu saat saya mau pakai buat kebutuhan nikah. Luar biasa kaget lihat porto yang merah semua dan duit minus 70 persen," kata dia.
Jouska dengan Amarta menaruh dana Alvin di tiga emiten. Yang jadi masalah, kata dia, yaitu penempatan dananya salah satu emiten yang baru IPO sebesar 70 persen.
Adapun saham emiten tersebut anjlok 83,3 persen dalam setahun ini. Saham tersebut sempat menyentuh level kisaran Rp 2.000 pada Juli 2019, namun saat ini harganya Rp 312.
Menurut Alvin, Jouska mengelak emiten itu perusahaan gorengan. Namun saat dia bertanya-tanya ke investor profesional, tidak ada satupun yang berani berinves di saham IPO, karena terlalu fluktuatif.
Ketika diminta konfirmasi soal rencana kliennya untuk melaporkan ke OJK, founder dan CEO Jouska Indonesia Aakar Abyasa Fidzuno mengatakan akan menindaklanjuti info tersebut ke timnya. "Nanti saya akan berikan statement resmi ya," kata dia.
Lewat pernyataan yang diterima Bisnis pada Selasa malam, Aakar membeberkan soal seluk beluk tanggung jawab konsultan keuangan dan bisnis perencanaan keuangan yang dijalankan perseroan.