Untuk menggenjot pertumbuhan sektor pariwisata di Jawa barat, pemerintah daerah kabupaten/kota sudah secara bertahap membuka destinasi wisata kendati terbatas mengikuti ketentuan penerapan Adaptasi Kehidupan Baru.
Dinas Kebudayaan dan Pariwiasata misalnya menerbitkan surat edaran agar kabupaten/kota membuka destinasi wisata mengikuti pelonggaran yang diberikan mengacu pada level kewaspadan masing-masing daerah. “Di situ ada levelling tingkat kewaspadaan ada (zona) hijau, biru, kuning, merah, dan hitam. Kita akan menyesuaikan di situ terutama berkaitan degan beberapa pembukaan tempat-tempat destinasi wisata di Jawa Barat,” kata dia.
Strategi selanjutnya dengan memaksimalkan potensi wisatawan di dalam Jawa Barat. “Sektor pariwisata Jawa Barat khususnya, sudah siap menerima wisatawan yang datang ke provinsi Jawa Barat. Ini kita lakukan tahapan, pertama kita lebih memfokuskan pada pasar domestik, yaitu pasar domestik yang berasal dari Jawa Barat,” kata Dedi.
Sejumlah destinasi wisata yang sudah dibuka di antaranya wisata pantai Pangandaran, Kawasan Puncak di Kabupaten Bogor dan Cianjur, serta areal Lembang di Kabupaten Bandung Barat.
Dedi mengatakan, promosi destinasi wisata juga sudah dimulai lewat program Smiling West Java yang sudah di mulai sejak 1 Juli 2020 sampai 30 Agustus 2020. “Ada kemudahan misalnya pesan tiket hari ini, kita bisa menikmatinya nanti di Desember. Di masa recovery ekonomi di sektor pariwisata di bulan Juni sampai dengan saat ini adalah recovery ekonomi, recovery sektor kepariwisataan. Untuk normalisasi kita mencoba di tahun 2021,” tuturnya.