TEMPO.CO, Jakarta - JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memangkas target lifting minyak dan gas tahun ini menjadi 705.000 barel per hari (bph). Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, target lifting minyak dipangkas sebanyak 50.000 bph dari menjadi 755.000 bph menjadi 705.000 bph.
Di tengah pandemi Corona, SKK Migas mencatat realisasi lifting migas nasional hingga Mei 2020 mencapai 1,712 juta barel setara minyak per hari (boepd). Rinciannya, lifting minyak sebanyak 701.000 bph dan lifting gas sebesar 5.658 juta kaki kubik per hari (MMscfd) atau setara 1.010 ribu barel minyak ekivalen perhari (boepd). Menurut Dwi,saat ini tidak ada lapangan yang dimatikan, namun tingkat produksinya melambat.
Baca Juga:
Selain target lifting minyak, SKK Migas juga merevisi target investasi di sektor hulu migas sepanjang tahun ini. “Investasi awalnya ditargetkan US$ 13,8 miliar, namun berdasarkan kondisi saat ini kami melihat capaian maksimal di angka US$ 11,8 miliar. Hingga Mei, investasi hulu migas mencapai US$ 3,93 miliar," ungkapnya.
Kendati target turun, SKK Migas berupaya untuk memaksimalkan investasi hulu migas dengan tetap melakukan open data dan promosi open area, menjaga keekonomian wilayah kerja, efisiensi biaya, dan memaksimalkan One Door Service Policy untuk mempercepat perizinan. Dwi berharap langkah-langkah ini dapat membantu Kontraktor Kontrak Kerja Sama untuk memaksimalkan kinerjanya di saat sulit seperti ini.
Kendati banyak penyesuaian, revisi dan pemangkasan target, SKK Migas berupaya untuk menjamin proyek-proyek yang akan on stream di tahun 2020 dapat berjalan tepat waktu. Pada kuartal III/2020, SKK Migas menargetkan 5 proyek migas akan onstream, yaitu Lapangan MSTB Fase-1 WK Malacca Strait, Lapangan Cantik WK Belida, Kompresor Betung dan SKG-19 Musi Timur WK Indonesia PT Pertamina EP, Lapangan Meliwis WK Madura Offshore, dan Lapangan Peciko 8A WK Mahakam. “Kami optimistis dengan adanya tambahan produksi dari proyek-proyek ini dapat membantu tercapainya target lifting akhir tahun,” kata Dwi.
Sejauh ini, dari 5 proyek yang sudah onstream di 2020, SKK Migas mencatat adanya potensi penambahan produksi migas hingga 3.182 bopd untuk minyak dan 109,5 MMscfd untuk gas.