Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahas Investasi Kilang, Deputi Luhut Ini Singgung Mafia Migas

image-gnews
Kilang Minyak
Kilang Minyak
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDeputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah tengah mengawal ketat investasi kilang minyak di Tanah Air. Ia menilai tantangan yang menghambat masuknya investasi di bidang tersebut cukup berat.

"Saya menyadari investasi di kilang itu anginnya besar, karena kami berhadapan dengan para mafia minyak. Tapi kalau kita kawal dengan baik, saya yakin ini bisa berjalan dengan baik," ujar Purbaya dalam konferensi video, Selasa, 9 Juni 2020.

Deputi dari Menteri Luhut Binsar Pandjaitan ini mencontohkan salah satu muncul ketika investor hendak berinvestasi di wilayah Batam. "Karena masalah hukum diganggu mafia migas yang merupakan pemain domestik, selama tujuh tahun tidak bisa jalan," tutur Purbaya.

Kasus hukum tersebut, menurut Purbaya, kini sudah hampir putus dan mungkin dalam beberapa bulan ke depan penanam modal bisa mulai berinvestasi di sana. Pada rencana awal, investasi yang akan masuk sekitar US$ 800 juta untuk penyemburan minyak. Kalau proyek tersebut berhasil, perusahaan asal Cina, Sinopec akan berinvestasi kilang di sana.

Pernyataan Purbaya juga berkaitan dengan nasib sejumlah investasi kilang di Tanah Air beberapa waktu. Belakangan sejumlah proyek kilang minyak tak berjalan mulus, misalnya saja pada proyek Kilang Bontang. PT Pertamina (Persero) pun memutuskan menunda pengerjaan lantaran mitra strategis dalam proyek tersebut menyatakan mundur. Adapun mitra terpilih untuk proyek tersebut sebelumnya adalah Overseas Oil and Gas (OOG) LLC.

Tak hanya itu, Pertamina juga ditinggal mitra strategis pada proyek pembangunan kilang hijau atau biorefinary di Cilacap. Kendati demikian, perseroan berencana mempercepat pembangunan kilang hijau atau biorefinary di sana pasca mundurnya Saudi Aramco.

Fenomena tersebut tak luput dari pemantauan Kemenko Maritim dan Investasi. Purbaya mengatakan pihaknya bakal menginvestigasi mengenai persoalan tersebut. "Mengenai investor kilang yang kabur ramai-ramai, kami akan investigasi lebih lanjut," ujar dia.

Purbaya menceritakan pengalamannya mengawal investasi Petrokimia dari CPC Taiwan untuk masuk ke Balongan. Kala itu, ia mengawal investasi tersebut sampai perlu terbang ke Taiwan untuk meyakinkan investor untuk masuk.

"Jadi investasi dengan Pertamina di beberapa tempat itu, begitu masuk Kemenko Marves akan kami kawal seperti kami mengawal investasi CPC dari Taiwan di Balongan. Jadi enggak ada yang main-main lagi," ucap Purbaya.

Apalagi, Purbaya mengatakan ke depannya beberapa investor siap masuk, antara lain pemodal Cina yang bakal menanamkan duitnya US$ 5-6 miliar di Batam. Ada juga investor Abu Dhabi tertarik investasi kilang di juga di Balongan maupun Dumai, serta pengusaha domestik yang juga siap investasi US$ 5-6 miliar. "Saya masih optimistis kita masih bisa menjalankan investasi kalau kita kawal dengan baik," tutur dia.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

3 jam lalu

Orang-orang menghadiri upacara pemakaman korban serangan ISIS di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?


Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

5 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).


Ini 7 Manfaat Utama Investasi

16 jam lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.


Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

16 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.


Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

18 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.


Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

1 hari lalu

Presiden Jokowi Tinjau Panen Raya Padi di Kabupaten Malang | Foto: dok.Kementan
Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.


Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

1 hari lalu

Agen gas tengah melayani pembeli gas LPG ukuran 3 kg dengan menunjukkan KTP di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. Pemerintah terus mencari berbagai skenario untuk mengatur secara ketat pendistribusian gas elpiji bersubsidi atau LPG 3kg.  TEMPO/Tony Hartawan
Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.