TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah menyampaikan persetujuannya dalam penggunaan fasilitas militer untuk mendistribusikan bawang merah agar harganya cepat turun. Saat ini, harga bawang masih tinggi karena terkendala distribusi di tengah masa pandemi virus Corona atau Covid-19.
“Jadi harga ini karena distribusi. Tadi ada penegasan Bapak Presiden untuk menggunakan fasilitas TNI untuk menerobos. Pengalaman kami kalau udah serang [distribusi stok] ke satu daerah langsung stabilitas terjaga,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi melalui telekonferensi, Rabu 13 Mei 2020.
Syahrul menjelaskan, distribusi bahan pokok melalui jalur darat selama masa pandemi mengalami kendala. Supir yang mendistribusikan bahan pokok ke zona merah, harus menjalani masa isolasi saat kembali ke daerah asalnya. Dengan demikian, mobilitas tidak secepat dalam keadaan normal.
Sejatinya, kata Syahrul, ketersediaan stok bawang merah untuk memenuhi kebutuhan nasional masih aman. Berdasarkan neraca pangan Indonesia stok bawang merah per Mei 2020 sebanyak 78.700 ton. Selain itu pada Juni, bawang merah akan memasuki puncak musim panen.
Hal serupa juga terjadi pada gula pasir. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa beberapa jadwal impor gula pasir tertunda karena...