TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia alias Apindo, Hariyadi Sukamdani, mengatakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam kondisi saat ini sudah tidak bisa dihindari lagi. Hal ini berkaitan dengan kemampuan ekonomi semua pihak.
Ia mengatakan ada sejumlah realitas yang dihadapi akibat wabah ini. Salah satunya adalah perubahan dunia dengan adanya situasi normal baru. "Kita harus realistis untuk hidup berdampingan Covid-19 hingga ditemukan vaksin atau terjadi herd immunity dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar Hariyadi dalam diskusi daring, Rabu, 13 Mei 2020.
Ia berpendapat pelonggaran PSBB memang tidak dapat dihindari mengingat daya tahan perusahaan dan masyarakat sudah sangat terbatas. Tanpa adanya pelonggaran aktivitas, ia melihat dampak ekonomi dan sosial di masyarakat akan semakin besar.
Meski demikian, Hariyadi mengatakan aktivasi kembali kegiatan hanya bisa dilakukan untuk masyarakat berusia di bawah 40 tahun. Sebab, masyarakat dengan usia di atas 40 tahun lebih rentan dan berisiko terhadap Covid-19.
"Karena ini pengalaman pribadi dalam menangani teman-teman dari tenaga medis memang dipilih, bahkan di saya di bawah 35 tahun untuk mengurangi risiko," ujar Hariyadi. Untuk masyarakat yang berusia lebih dari 40 tahun, kebijakan harus diambil lebih hari-hati dan menyesuaikan dengan protokol yang ada.
Meskipun demikian, tetap perlu ada kebijakan atau aktivitas bagi masyarakat berusia di atas 40 tahun. "Memang kita harus hati-hati dengan kelompok senior dan apa yang cocok bagi mereka, karena itu jumlahnya juga lumayan besar," kata pengusaha perhotelan tersebut.
Belakangan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo, mengatakan kelompok usia di bawah 45 tahun atau anak muda akan dibebaskan beraktivitas di tengah pandemi Covid-19.
Menurut dia, itu upaya pemerintah untuk menanggulangi tingginya jumlah PHK atau pemutusan hubungan kerja. Kelompok muda berusia di bawah 45 tahun, dinilai Doni, lebih kuat menghadapi virus Corona dan Covid-19.