TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kepulauan Riau menawarkan sewa lahan gratis untuk investor Amerika Serikat dan Jepang yang akan merelokasi usahanya ke Indonesia selama lima tahun. Tawaran ini menjadi bagian dari peluncuran paket ekonomi Kadin bertajuk "BBK (Batam Bintam, Karimun) Murah".
"Kami tidak ingin kehilangan momentum. Saat ini Amerika Serikat dan Jepang sedang bersiap-siap untuk mencabut investasinya dari Cina karena pandemi corona," ujar Ketua Umum Kadin Kepulauan Riau Akhmad Ma'ruf Maulana dalam konferensi virtual, Senin, 11 Mei 2020.
Ahmad mengatakan, promosi berupa lahan gratis ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dengan negara lain, seperti Vietnam dan India. Musababnya, saat ini, fakta di lapangan menunjukkan bahwa sewa lahan di Indonesia lebih mahal dari Vietnam.
Berdasarkan data Kadin, tarif sewa lahan rata-rata di Indonesia berkisar US$ 170-225 per meter persegi. Sedangkan di Vietnam hanya US$ 50-90 per meter persegi. Dia berharap tawaran ini dapat mendukung usaha pemerintah untuk menarik investasi asing agar tercipta lapangan kerja baru di dalam negeri.
Pada tahap pertama, Akhmad menerangkan, Kadin Kepri menyiapkan lahan seluas 30 hektare di Kabil, Batam. Dia mengklaim lahan tersebut merupakan lahan dengan status siap bangun. Nantinya, kata dia, jumlah lahan yang akan ditawarkan untuk investasi ini bakal bertambah.
Sementara itu, ia mengimbuhkan, investor yang akan memperoleh kesempatan mendapatkan sewa lahan gratis adalah perusahaan yang berkomitmen menanamkan modal minimal Rp 500 miliar. Menurut Akhmad, pihaknya sudah berkomunikasi dengan tiga perusahaan di Amerika Serikat. Dia berharap seusai pandemi corona atau Covid-19 kelar, investor sudah mulai merealisikan modalnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Investasi Kepulauan Riau Yustinus mengatakan pihaknya akan berfokus menarik perusahaan Amerika dan Jepang yang kini tengah ancang-ancang keluar dari Cina. Dia menyebut, perusahaan yang dimaksud rata-rata bergerak di sektor farmasi. "Kami berharap masuknya investasi asing ke Kepulauan dapat menggenjot laju perekonomian masyarakat," katanya.
Pengamat Ekonomi Batam Suyono Saputro mengatakan Kadin harus memastikan status lahan yang nantinya akan ditawarkan kepada penanam modal. Sebab, kata dia, salah satu poin yang mendongkrak masuknya investasi adalah kesiapan lahan tersebut.
"Selain itu, dukungan dari pemerintah juga penting. Bagaimana birokrasi perizinan dan sebagainya yang mendukung upaya ini," ucapnya.