TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan pemerintah sedang menyiapkan insentif untuk industri transportasi yang terdampak wabah virus Corona atau Covid-19.
"Kami pararel akan memberikan dukungan agar bank berani memberikan kredit dengan skema pembayaran lunak, yang penting agar industri bisa bertahan," kata Yustinus dalam rapat virtual Ahad, 26 April 2020.
Menurut dia, kredit itu diberikan terutama bagi para debitur menengah dan besar. Dia menuturkan untuk besaran pembiayaannya sendiri tergantung skema oleh perbankan masing-masing atau lembaga pembiayaan.
Adapun pembiayaan itu bukan ditanggung pemerintah, namun bersifat cost sharing. "Jadi pemerintah mendukung LPS(Lembaga Penjamin Simpanan) agar menjamin lebih besar lagi dan mendukung seperti Askrindo dan Jamkrindo berikan yang besar lagi sehingga bank berani melakukan restrukturisasi ini yang sekarang sedang dikerjakan," ujarnya.
Yustinus mengatakan skema ini sedang dibuat pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Dia berharap hal itu segera terselesaikan.
Dia menegaskan nantinya pemberian kredit itu akan ditujukam kepada kreditur kol 1 dan kol 2. "Kami menghindari moral hazard. Agar sesuai yang harus dapat bisa dapat," ujar Yustinus.
Menurutnya, saat ini sedang menyelesaikan tahap finalisasi, karena semua data dari perbankan sudah masuk. "Ini sedang paralel dipikirkan. Satu dua bulan ini untuk UMKM, lalu satu dua bulan lagi stimulus ini dikeluarkan," kata dia.