TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan memperkirakan harga saham perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN akan sulit untuk pulih dengan cepat di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Menurut dia, kinerja saham BUMN sepanjang 2020 ini menggambarkan tren negatif.
"Saham BUMN punya kinerja lebih buruk dibandingkan emiten non BUMN. Tekanan BUMN lebih sulit untuk recovery," kata dia dalam diskusi virtual, di Jakarta, Ahad, 26 April 2020.
Hal itu kata dia, dilihat dari laju Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tersungkur di level 2,8 persen. Adapun saham BUMN terkoreksi paling dalam atau mencapai 37,8 persen.
Dia pun membandingkan dengan kondisi krisis pada 1997 dan 2007-2008. Menurutnya, saat itu saham-samah pelat merah bisa lebih cepat pulih dibandingkan kondisi pasarnya secara keseluruhan. Bahkan, kata dia, hanya butuh waktu 10 bulan agar saham BUMN keluar dari tekanan tersebut.