"Di 2020 kemungkinan sulit mengulang, karena saya lihat dari sisi persepsi BUMN negatif cukup kuat," ujar Alfred.
Menurut analisanya, buyback saham yang dilakukan BUMN tidak akan mampu mendorong harga saham naik seketika. Kenaikan harga saham, kata dia, bisa terjadi jika buyback yang dilakukan juga diiringi dengan pembelian oleh pelaku pasar.
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia(BEI) Inarno Djajadi mengatakan realisasi buyback saham di pasar modal mencapai Rp 876,09 miliar terhitung pada 23 April 2020. "Ini adalah implementasi buyback saham tanpa RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)," ujar Inarno dalam konferensi video, Jumat, 24 April 2020.
Realisasi tersebut terhitung baru 4,5 persen dari total rencana buyback saham BUMN. Apabila diperinci, realisasi buyback yang dilakukan BUMN baru Rp 181,63 miliar atau 1,8 persen dari total rencana nilai buyback yang sebesar Rp 10,15 triliun.