TEMPO.CO, Jakarta - Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation merilis tiga buku yang berisi tentang penanganan dan pengembangan rumah sakit Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation merilis tiga buku yang berisi tentang penanganan dan pengembangan rumah sakit karantina, rumah sakit darurat, dan rumah sakit umum untuk pandemi COVID-19. Buku tersebut dapat diunduh secara gratis di Global MediXchange for Combating Covid-19 (GMCC).
Dalam pernyataan pers Alibaba Group Indonesia, Jumat 24 April 2020, Alibaba berharap Cina dapat berbagi pengalaman dalam mengembangkan rumah sakit karantina dan RS Darurat Corona, serta meringankan beban sistem kesehatan dan masalah kekurangan kapasitas rumah sakit rujukan. Apalagi pada saat wabah melanda, rumah sakit umum besar sangat terbebani oleh lonjakan pasien dan pengerahan tenaga medis ke wilayah-wilayah episentrum pandemi.
Buku berbahasa Inggris dan Mandarin itu diharapkan dapat membantu berbagai kota, negara, dan wilayah di dunia, termasuk Indonesia dalam mengatasi wabah tersebut.
Profesor Wang Chen dari Chinese Academy Engineering, Wuhan, merupakan pencetus konsep rumah sakit karantina di Provinsi Hubei yang dikenal dengan nama Rumah Sakit Karantina Fangcang. Dalam buku panduan yang disusun berdasarkan pengalaman dan praktik nyata konstruksi dan pengoperasian sejumlah rumah sakit, RS Karantina Fangcang menjalankan lima fungsi utama, yaitu isolasi, triase, penanganan medis mendasar, pengawasan melekat dan rujukan cepat, ruang tinggal sementara, dan interaksi sosial mendasar bagi pasien.
Keberadaan Rumah Sakit Karantina Fangcang berkontribusi besar dalam mengisolasi sumber infeksi dan memperluas kapasitas sistem kesehatan dalam waktu singkat dan berbiaya minimal. Hingga saat ini, dua dari tiga Rumah Sakit Karantina Fangchang telah menangani 3.663 pasien.