Terkait penguatan nilai tukar rupiah, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa hal ini didorong oleh pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memprediksi PDB kuartal I/2020 akan tertahan di kisaran 4,5 persen- 4,6 persen.
"Angka tersebut melambat dari periode sama tahun lalu yang sebesar 5,07 persen. Namun prediksi ini masih lebih baik dibandingkan PDB kuartal I negara lain yaitu Cina yang terkontraksi -6,8 persen," kata Ibrahim.
Selain itu, Bank Indonesia di akhir pekan ini sedikit lega karena penguatan mata uang rupiah ditopang penuh oleh data eksternal yang cukup bagus, sehingga tidak terlalu besar melakukan intervensi di pasar valas, obligasi maupun SUN di perdagangan DNDF.
Menurut Ibrahim, hal ini menjadi berkah tersendiri bagi mata uang rupiah dalam perdagangan akhir pekan. Penguatan rupiah dan moncernya IHSG sekaligus membuktikan bahwa fundamental ekonomi dalam negeri cukup bagus di tengah pandemi Covid-19.
BISNIS