TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul pandemi corona yang tak kunjung reda, maskapai Singapore Airlines (SIA) memutuskan untuk memangkas operasional armadanya.Menyusul pandemi corona yang tak kunjung reda, maskapai Singapore Airlines (SIA) memutuskan untuk memangkas operasional armadanya. Kini SIA hanya mengoperasikan setengah dari kapasitas pesawatnya setelah sejumlah negara menerapkan pembatasan penerbangan, sebagai imbas pandemi Covid-19.
SIA menangguhkan layanan tambahan di semua jaringannya, yang mana hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri penerbangan. CEO Singapore Airlines, Goh Choon Phong mengungkapkan penangguhan ini mengartikan bahwa maskapai hanya akan mengoperasikan 50 persen dari kapasitas yang semula dijadwalkan hingga akhir April 2020.
"Kami memperkirakan laju penurunan ini akan semakin cepat. Grup SIA harus siap menghadapi periode kesulitan yang berkepanjangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis 19 Maret 2020.
Langkah ini dilakukan mengingat semakin besarnya skala kontrol perbatasan secara global dan dampaknya yang semakin signifikan terhadap perjalanan udara. Tak cukup di sini, maskapai Singapore Airlines bahkan mempertimbangkan untuk mengurangi kapasitas lebih lanjut.
Goh Choon Phong mengakui bahwa maskapainya telah kehilangan pergerakan penumpang dan pesawat yang besar dalam waktu yang sangat singkat. Dengan demikian, pengurangan operasi pun dinilai perlu.
Maskapai secara aktif mengambil upaya yang diperlukan untuk meningkatkan likuiditas keuangannya. Grup SIA juga akan berdiskusi dengan serikat pekerja untuk segera mengambil upaya yang diperlukan untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan.
BISNIS