TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen mengatakan OJK memantau dengan cermat dan hati-hati terkait dengan kondisi pasar modal Indonesia. Hal itu dilakukan juga termasuk kondisi pasar regional dan global.
"Dan OJK siap mengeluarkan kebijakan yang diperlukan pada saat OJK menilai bahwa perlu dilakukan kebijakan tertentu menyikapi dinamika pasar selanjutnya," kata Hoesen dalam keterangan tertulis, Senin, 9 Maret 2020.
Adapun hingga akhir perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 5.266,29 atau melemah 4,22 persen terhadap penutupan T-1 yang berada di level 5.498,54. Sedangkan hingga pukul 15.22 IHSG semakin anjlok di angkla 5.154,18.
Rupiah berada di level Rp 14.364 per dolar Amerika atau melemah 0,84 persen terhadap penutupan T-1 yang berada pada level 14.243.
Investor asing di pasar saham mencatatkan net sell sebesar Rp 215,12 miliar dengan nilai perdagangan pada sesi I mencapai Rp 2,96 triliun.
Menurutnya mayoritas nilai tukar mata uang di kawasan Asia tercatat melemah, yaitu ringgit -0,90 persen, dolar Singapura -0,44 persen, Baht -0,42 persen, Peso +0,03 persen, Yen +2,51 persen, Yuan -0,15 persen, dolar Taiwan -0,18 persen, dan dolar Hongkong +0,00 persen.
HENDARTYO HANGGI