TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai ada kemungkinan harga emas akan terus naik karena dampak wabah virus Corona Covid-19.
"Bukan tidak mungkin menembus Rp 900 ribu per gram untuk harga acuan emas Antam," kata Bhima saat dihubungi, Senin, 9 Maret 2020.
Dia melihat dari sisi supply memang tidak ditemukan pertambangan dengan cadangan emas yang besar dalam 10 tahun terakhir. Artinya dari sisi supply emas tidak ada penambahan signifikan.
"Kembali ke mekanisme pasar, di mana permintaan naik tinggi, tapi supply terbatas pastinya akan terjadi kenaikan harga," kata dia.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam pada perdagangan hari ini, Senin, 9 Maret 2020 naik Rp 9 ribu dibandingkan dua hari lalu yang mencapai Rp 842 ribu per gram.
"Harga emas batangan satu gram Rp 851.000," seperti ditulis dalam situs resmi logammulia.com pada Senin.
Dengan kenaikan Rp 9 ribu itu, harga emas Antam hari ini merupakan harga tertinggi sejak awal 2020. Pada 8 Januari 2020, harga emas menyentuh hampir Rp 800 ribu atau berada pada Rp 799 ribu per gram. Pada 22 Februari rekor baru 2020 terjadi di Rp 804 ribu. Pada 23 Februari rekor harga baru pecah kembali di Rp 809 ribu. Pada 28 Januari, rekor baru kembali terjadi di Rp 816 ribu per gram. Rekor harga selanjutnya tercipta pada Rabu, 4 Maret sebesar Rp 827 ribu. Pada 6 Maret harga baru tercipta pada Rp 837 ribu. Pada Sabtu, 7 Maret harga logam mulia itu mencapai Rp 842 ribu.
HENDARTYO HANGGI