TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi 5 persen hingga 5,4 persen dari prakiraan sebelumnya 5,1 persen sampai 5,5 persen.
"Revisi prakiraan ini terutama karena pengaruh jangka pendek tertahannya prospek pemulihan ekonomi dunia pasca meluasnya Covid-19 (virus corona baru), yang mempengaruhi perekonomian Indonesia melalui jalur pariwisata, perdagangan, dan investasi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis 19 Februari 2020.
Baca Juga:
Perry mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan Otoritas terkait guna memperkuat sumber, struktur, dan kecepatan pertumbuhan ekonomi. Di antaranya mendorong investasi melalui proyek infrastruktur dan implementasi Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja dan Perpajakan.
Pada 2021, Bank Sentral memperkirakan adanya perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya. "Kemudian meningkat pada tahun 2021 menjadi 5,2-5,6 persen," ujar Perry.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada 2019 yang hanya berada pada level 5,02 persen masih dianggap sangat baik walaupun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya 5,17 persen.
"Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang permintaan domestik yang terjaga, sedangkan kinerja ekspor menurun sejalan pengaruh perlambatan permintaan global dan penurunan harga komoditas," ungkapnya.
EKO WAHYUDI