TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengungkapkan ada beberapa strategi yang akan diterapkan dalam waktu dekat guna menggenjot sektor pariwisata yang melemah. Ia mengungkapkan, pihaknya akan menerapkan inbound strategy guna mendatangkan devisa bagi negara.
“Kenapa inbound strategy, karena untuk mendatangkan, ujungnya untuk mendatangkan devisa kepada Indonesia itu sendiri. Sehingga mind set daripada maskapai dan lain sebagainya akan diarahkan untuk membawa orang luar yang ingin masuk ke Indonesia, bukan orang Indonesia pengin keluar ke mana,” kata Wishnutama seperti dikutip dari lama resmi setkab.go.id, Selasa 18 Februari 2020.
Wishnutama menuturkan sudah berkoordinasi dengan maskapai nasional seperti Garuda Indonesia, untuk memperbanyak inbound promotion ketimbang outbond promotion. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menjajaki koordinasi dengan 33 maskapai yang beroperasi di Indonesia untuk menambah jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi pesawat menuju Indonesia.
“Sehingga mind set dari maskapai dan sebagainya akan diarahkan bagaimana membawa orang luar untuk masuk ke Indonesia bukan orang Indonesia yang ingin kemana,” katanya.
Berbagai upaya juga terus dilakukan Kemenparekaf, salah satunya menggaet wisatawan mancanegara dari pasar penerbangan jarak jauh. Oleh karena itu ketersediaan kursi pesawat menuju Indonesia dirasa penting untuk ditingkatkan.
Untuk ini Wishnutama berharap, Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional bisa lebih banyak berperan termasuk dalam melakukan kerja sama (codeshare) dengan maskapai penerbangan dunia dapat upaya memenuhi ketersedian kursi.
Sebelumnya, Wishnutama pernah mengungkapkan niatannya untuk meningkatkan Travel Tourism Competitiveness Index Indonesia yang saat ini masih berada di posisi 40.
“Kita berniat untuk meningkatkan rangking kita menjadi posisi ke-38, antara 36-38 di tahun 2021 dan itu dilakukan setiap 2 tahun sekali. Sebagai gambaran Thailand sekarang posisi 31, Vietnam 63, dan Malaysia 29,” ucapnya.
Menurut Wishnutama, soal ketersediaan kursi penerbangan menuju Indonesia merupakan pangkal masalah tak tercapainya target kunjungan wisata. Hal ini terlepas dari wabah virus corona yang saat ini berdampak besar terhadap sektor pariwisata.
Karena itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk meningkatkan jumlah kapasitas kursi menuju Indonesia. Sebagai informasi bahwa Thailand kapasitas kursinya ada 57 juta, Singapura 35 juta, Malaysia 44,8 juta, dan Indonesia 25 juta.
“Dan sebagai catatan penting, 25 juta seat ini ternyata load factor-nya 76 persen, dan 76 persen ini load factor sudah termasuk paling tinggi dibandingkan negara-negara lain di tetangga kita, di sekitar kita,” katanya.
Jadi, kalau 25 juta, lanjut Wishnutama, 76 persen load factor-nya tinggal 19 juta, dan tambahannya lagi 5,5 juta dipakai oleh orang Indonesia, sehingga sisa seat-nya adalah 13,6 juta. “Nah, artinya ini bagaimana kita bisa meningkatkan apa namanya jumlah konektivitas dan seat capacity. Begitu juga kita juga harus mencari potensi-potensi dari negara-negara atau kota-kota yang menjadi target market kita,” ujarnya.
EKO WAHYUDI | ANTARA