TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani menanggapi santai isu soal tugu ikonik di simpang susun Gerbang Tol Madiun yang viral. Tugu ini viral lantaran dinilai mirip lambang palu arit.
"Ya enggak lah (tidak mirip palu arit), mohon maaf ya," kata Desi sambil berlalu, saat dikonfirmasi usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.
Menurut Desi, tugu tersebut berbentuk huruf JNK, akronim dari PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri, yang mengelola tol. Meski begitu, muncul usulan dari Bupati Madiun Ahmad Dawami untuk mengubah tugu ini. "Belum tahu nanti saya tanyakan ke anak perusahaan dulu," kata Desi.
Di hari yang sama, PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri juga telah membantah tugu ikonik ini mirip lambang palu arit. Alih-alih palu arit, tugu itu disebut menggambarkan logo perusahaan yang berfungsi sebagai branding perusahaan serta diharapkan sebagai penanda bagi pemakai jalan yang belum mengetahui akses gerbang tol Madiun.
Direktur Utama PT JNK Dwi Winarsa menjelaskan sejak 9 Mei 2018 lalu, PT JNK resmi menyandang nama baru yang sebelumnya PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ). Hal ini juga mendasari dibuatnya tugu tersebut, agar masyarakat dapat lebih mengenal dekat pengelola jalan tol yang masuk ke dalam Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 88 Km tersebut.
“Dilihat dari sisi sudut tertentu Tugu Iconic membentuk huruf J-N-K. Tugu menjulang vertikal jika dilihat dari arah barat ke timur membentuk huruf 'J'. Lengkung jalan tol yang melingkar jika dilihat dari atas akan membentuk huruf 'N'. Serta yang terakhir, secara keseluruhan jika dilihat dari arah SS Madiun ke arah timur akan membentuk huruf 'K',” kata Dwi dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Februari 2020.
FAJAR PEBRIANTO