TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyatakan kenaikan harga bawang putih akhir-akhir ini bukan karena terganggunya impor komoditas tersebut dari Cina akibat Virus Corona. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menyebutkan meroketnya harga komoditas tersebut karena adanya kendala dalam distribusi akibat cuaca ekstrem.
"Cuaca bisa jadi penyebab karena sekarang masalah transportasi terganggu," kata Agung di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Ahad 9 Februari 2020.
Ia menjelaskan, bawang putih sisa impor pada tahun 2019 yang berasal dari Cina masih tersisa sekitar 133 ribu ton. Agung mengungkapkan, stok tersebut bisa bertahan hingga akhir Maret 2020.
Selain bawang putih, komoditas lain yang mengalami kenaikan harga adalah cabai rawit merah. Agung mengungkapkan, harga cabai naik dikarenakan perubahan cuaca yang drastis yang mengakibatkan wilayah pulau Jawa mengalami telat panen.
Walhasil pemerintah hanya bisa mengandalkan stok cabai dari luar Jawa seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat. "Kami bawa barang dari sana," ucap Agung.
Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi menuturkan terjadi lonjakan harga pada bawang putih dan cabai itu dikarenakan tidak seimbangnya antara supply dan demand.
"Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian juga sudah menyampaikan, Kemendag juga sudah sampaikan bahwa ini tidak ada kaitannya Virus Corona," ucapnya.
Adapun menurut catatan Info Pangan Jakarta untuk harga bawang putih pada hari ini berada pada 58 ribu per kilogram, kemudian untuk cabai rawit merah berada pada harga Rp 82.916 per kilogram.
Dengan lonjakan harga kedua komoditas tersebut, pemerintah memutuskan melakukan operasi pasar pada 22 pasar di DKI Jakarta.
Pada tahun 2019 pemerintah membuka keran impor bawang putih asal Cina dengan kuota sekitar 115 ribu ton. Untuk tahun ini Kementerian Pertanian pun telah mengeluarkan surat rekomendasi impor bawang putih, namun mereka belum memastikan bawang putih mana yang akan digunakan.