TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa realisasi investasi di Jawa Barat tahun lalu menduduki peringkat pertama se-Indonesia. “Investasi kita nomor satu. Kemudian laju pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional. Tapi PR (pekerjaan rumah) masih ada,” kata dia di sela pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat di Bandung, Jumat, 7 Februari 2020.
Menurut catatan BKPM, realisasi investasi di Jawa Barat mencapai Rp 130 triliun pada 2019. "Yang kedua DKI," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menyebutkan sejumlah investasi asing yang terhitung besar yang masuk di Jawa Barat. “Amazon investasi Rp 40 triliun. Kemudian Hyundai Rp 100 tirliun. Di Indramayu ada usaha petrochemical Rp 1 triliun. Itulah kekuatan manufaktur kami,” kata dia .
Adapun pekerjaan rumah Jawa Barat, kata Ridwan Kamil, antara lain adalah angka inflasi yang juga di atas rata-rata nasional. Pemicunya, umumnya akibat lonjakan harga pangan. “Itu sedang kita selesaikan, menjadi perhatian kami,” kata dia.
Survei internal yang dilakukan pemerintah Jawa Barat mendapati sejumlah alasan yang menjadi sebab investor betah di Jawa Barat. “Salah satunya karena produktivitas bekerjanya relatif paling tinggi dibanding dengan provinsi lain. Sumber daya manusia memang menghasilkan produktivitas ekonomi yang sangat baik,” Ridwan Kamil menuturkan.
Ridwan Kamil mengatakan ada dua motor yang menjadi penggerak ekonomi di Jawa Barat. Pertama, sektor pariwisata, selanjutnya manufaktur. “Ini keunggulan kami,” kata dia.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan, salah satu tugas Bank Indonesia di daerah adalah untuk membantu pemerintah daerah. “Karena mandat kami ini salah satunya menjaga stabilisasi harga. Bersama-sama dengan tim di pemerintah daerah, kita punya Tim Pemantau Inflasi Daerah. Dan Alhamdulillah bisa menjaga inflasi secara nasional relatif rendah. Termasuk inflasi di wilayah,” kata dia pada kesempatan yang sama Jumat, 7 Februari 2020.
Destry mengatakan, Bank Indonesia akan terus meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah. “Ke depan dengan pimpinan yang baru di sini, kita berharap akan lebih makin ditingkatkan peran dan kerja-sama Bank Indonesia dengan pemerintah daerah. Khususnya, seperti apa yang dikatakan Pak Gubernur, kajian-kajian yang kami lakukan tentunya bisa menjadi masukan untuk direalisasikan bersama dengan pemerintah daerah,” kata dia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto mengatakan, Jawa Barat menjadi barometer perekonomian nasional. “Perlu kerja sama erat antara institusi-institusi seperti BI, OJK, dan tentunya pemerintah daerah. Saya akan melanjutkan itu. Isu-isu seperti bahwa di 2020 ini kondisi perekonomian akan penuh tantangan, tapi ada sinyal cukup positif dan juga ancaman,” kata dia.
AHMAD FIKRI