TEMPO.CO, Jakarta- Pertumbuhan ekonomi 2019 turun menjadi 5,02 persen, dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,17 persen. Dari sisi pengeluaran, salah satu penyebabnya adalah kinerja investasi yang menurun.
“Pertumbuhan PMTB (Penanaman Modal Tetap Bruto atau Investasi) kurang menggembirakan, menunjukkan perlambatan,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Tahun 2019, PMTB hanya tumbuh 4,45 persen. Angka ini anjlok dari tahun 2018 yang mencapai 6,64 persen. Sehingga pada 2019, sumbangan PMTB pada pertumbuhan ekonomi hanya 1,47 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 2,16 persen.
Sebelumnya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan realisasi investasi sepanjang 2019 mencapai Rp 809,6 triliun. Angka ini naik Rp 12,2 persen dari tahun 2018 yang hanya Rp 721,3 triliun.
Realisasi investasi ini juga melebihi target yang dicanangkan yaitu sebesar Rp 792 triliun. Namun dari data BPS, pertumbuhan ini belum cukup untuk membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menguat sepanjang 2019.
Dalam struktur ekonomi Indonesia, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar yaitu 56,62 persen. Lalu diikuti PMTB sebesar 32,33 persen. Selanjutnya ekspor sebesar 18,41 persen, dan konsumsi pemerintah 8,75 persen.
FAJAR PEBRIANTO